CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
Welcome To Physics Learning Media...

Rabu, 19 Juni 2013

Asas Black



Pernahkah anda melakukan kegiatan mencampurkan air panas dengan air biasa? Mengapa lama-kelamaan suhu air panas tersebut perlahan-lahan turun seiring dengan banyaknya air biasa yang dicampurkan? Atau pernahkah anda merasakan saat berlama-lama di dalam ruangan ber-AC lalu setelah keluar anda merasakan udara di luar sangat panas namun lama-kelamaan rasa panas itu hilang dengan sendirinya? Mengapa hal itu bisa terjadi? Semua fenomena ini akan banyak ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari yang hampir tiap waktu kita rasakan. Fenomena ini mungkin terasa sudah biasa kita rasakan, namun adakah yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada kejadian tersebut? Oleh karena alasan tersebut maka kali ini kita akan membahas mengenai teori Joseph Black mengenai kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Joseph Black adalah seorang fisikawan yang lahir pada 16 april 1728 dan meninggal pada 16 Desember 1799 dimana pada tahun 1760 ia mengemukakan pertama kalinya tentang Azas Black dimana ia menyatakan bahwa "Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah" dimana teori ini dapat dirumuskan sebagai berikut;

Q_lepas = Q_terima

Keterangan:
Qlepas = jumlah kalor yang dilepas oleh zat
Qterima = jumlah kalor yang diterima oleh zat

Dilihat dari persamaan di atas dan teori yang disampaikan oleh Joseph Black dapat ditemukan hubungan - hubungan seperti berikut;
1.        Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama.
2.      Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda panas .
3.      Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap bila dipanaskan.
Hubungan-hubungan ini akan menjawab dua fenomena di atas, mengapa air panas saat dicampur dengan air biasa lama-kelamaan suhunya menjadi turun? Dan mengapa saat kita keluar dari rungan ber-AC, kita akan merasakan panas yang lebih dari biasanya namun lama-kelamaan panas yang kita rasakan perlahan-lahan menghilang. Hal ini dapat dijelaskan dengan Azas Black yang menyatakan bahwa "kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima", pada fenomena pertama dimana suhu air panas yang tinggi lama-lama akan menjadi seimbang atau sama dengan suhu air biasa karena air biasa akan menerima kalor yang sama dengan kalor yang dilepaskan oleh air panas sehingga dalam hal ini akan terjadi keseimbangan termal. Lalu pada fenomena kedua rasa panas yang dirasakan saat keluar dari rungan ber-AC lama-kelamaan akan hilang karena suhu tubuh akan selalu menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya. Jadi pada kasus ini, pada saat keluar dari rungan ber-AC kulit akan menerima kalor dari luar hingga suhu badan menjadi setara dengan suhu di luar dan akhir kembali terjadi keseimbangan termal.
Perpindahan kalor dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang suhunya yang lebih rendah ini sebenarnya dapat diukur dengan menentukan perubahan suhu pada zat tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur disebut dengan "cara mencampurkan". Cara ini didasarkan atas suatu Azas yang menyatakan bahwa bila dua zat yang berbeda suhunya disentuhkan (dicampurkan) maka pada akhirnya suhu kedua zat itu akan menjadi sama. Alat yang digunakan untuk mnegukur pertukaran kalor antara zat-zat yang dicampur adalah calorimeter.
Secara umum kalorimeter biasanya digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat , jika salah satu kalor jenis suatu zat diketahui maka kalor jenis yang lain dapat ditentukan menggunakan hukum kekalan energi (Azas Black). Dalam menentukan kalor jenis suatu logam secara eksperimen dengan metode mencampur, logam sampel yang massanya diketahui yang telah dipanaskan sampai dengan suhu tertentu lalu dicelupkan ke dalam air yang suhunya yang lebih rendah. Setelah tercapai kesetimbangan, air di dalam kalorimeter mendapat kalor yang dilepas oleh logam. Kenyataan ini dinyatakan dengan persamaan: 



Dengan:
            M = massa logam (gram)
            c = kalor jenis logam sampel
t1 = suhu logam sebelumnya 
      mencapai kesetimbangan
            t2 = suhu awal air dan calorimeter
            m = massa air
            m1 = massa cawan calorimeter
            c1 = kalor jenis bahan pembuat cawan 

Tidak ada komentar: